Senin, 29 Desember 2014

Manfaat Sari Kacang Hijau Untuk Ibu Hamil

Sudah menjadi keharusan bagi seorang wanita yang sedang mengandung, untuk memperhatikan manfaat kacang hijau untuk ibu hamil. Pada saat masa kehamilan, kebutuhan akan gizi dan nutrisi bagi seorang wanita akan meningkat. Hal ini bukan berarti seorang ibu hamil harus melipat gandakan makanannya. Hal yang terpenting untuk diperhatikan ialah kualitas dari makanan yang dikonsumsi dan bukan kuantitasnya.

Sering mengkonsumsi kacang hijau akan berdampak positif bagi kehamilan. Hal ini karena kacang hijau merupakan alternatif makanan yang baik bagi ibu hamil karena banyak mengandung protein, lemak tak jenuh, vitamin B, vitamin E, zat besi, serat dan juga asam folat. Seperti yang sudah umum kita ketahui, seorang ibu hamil sangat membutuhkan zat asam folat. Zat asam folat terkandung di dalam setiap butir kacang hijau.

Asam folat sangat diperlukan oleh ibu hamil karena dapat menghindari lahirnya bayi yang cacat. Selain itu asam folat juga diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Hal ini karena asam folat sangat berpengaruh pada perkembangan pertumbuhan saraf pada janin di dalam kandungan.

Asam folat sangat baik untuk dikonsumsi selama masa kehamilan dan bahkan sebelum kehamilan. Selain kegunaan yang telah disebutkan diatas, asam folat juga menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan jantung, bibir sumbing dan berbagai kecacatan lainnya.
 

Manfaat Kacang Hijau Bagi Kesehatan Secara Umum

 Pada kacang hijau terdapat kandungan kalsium dan fosfor yang dapat merangsang pertumbuhan tulang dan memperkuat struktur tulang. Kacang hijau juga mengandung protein yang sangat tinggi yaitu sekitar 24%.

Kandungan lemak tak jenuh dalam kacang hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan dan sangat berguna bagi kesehatan jantung. Karena lemaknya yang tak jenuh maka kacang hijau aman dikonsumsi oleh orang yang sangat sensitif terhadap kenaikan berat badan yang berlebihan, seperti misalnya ibu hamil atau orang yang memiliki masalah dengan berat badan (gejala obesitas).

Selain itu, kacang hijau adalah makanan dan diet sehat bagi ibu hamil, karena dalam 100 gram kacang hijau terkandung energi (327 kkal), protein (16,1 gr), lemak (0,8 gr), karbohidrat (64,2 gr), serat (3,7 gr), vitamin B1 (0,72 mg), vitamin B2 (0,45 mg), vitamin C (3,0 mg), kalsium (108 mg), fosfor (327 mg), zat besi (5,5 mg), magnesium (161 mg), tembaga (0,82 mg) dan seng (3,3 mg).

Secara umum berikut nutrisi yang terkandung di dalam kacang hijau :
  1. Asam Folat. Asam folat dapat menurunkan resiko bayi lahir dengan kondisi cacat, menurunkan resiko penyakit jantung, membantu metabolisme protein dalam tubuh, membantu proses pembentukan sel darah merah, dan membantu pertumbuhan sel dalam tubuh.
  2. Tiamin. Tiamin berfungsi untuk memastikan sistem saraf dalm tubuh berfungsi dengan benar.
  3. Tembaga. Berfungsi untuk penyerapan zat besi dan proses metabolisme protein dalam tubuh.
  4. Kalium. Berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam darah dan untuk menjaga kontraksi otot agar jantung dapat berfungsi dengan baik dan normal.
  5. Zat Besi. Zat besi berfungsi untuk pembentukan hemoglobin yang berguna dalam menyalurkan oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel di dalam tubuh. Zat besi juga berguna untuk pembentukan enzim yang berperan dalam memperlancar metabolisme dan pembentukan energi. Hal ini sangat membantu daya tahan tubuh terhadap penyakit dan stress mental.
  6. Mangan. Zat mangan bersifat antioksidan dan berfungsi dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Selain itu zat mangan juga dibutuhkan bagi organ otak dan sistem saraf tubuh.
  7. Seng. Seng sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan dalam tubuh, pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Zat seng juga dibutuhkan dalam mengatasi gangguan infertilitas pada pria.
  8. Protein. Dibandingkan dengan daging, kacang hijau memang masih kalah dalam hal kandungan proteinnya (daging 7gr/ons berbanding dengan 3,16gr/ons pada kacang hijau). Hanya saja kacang hijau mempunyai keunggulan yaitu memiliki kandungan lemak jenuh yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan daging.
  9. Magnesium. Magnesium berfungsi untuk membantu pembuluh arteri dan vena untuk lebih rileks dan membantu meningkatkan aliran darah, oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh manusia. Kekurangan magnesium dapat berakibat pada kegagalan jantung (sakit jantung).
Selain zat-zat diatas, kacang hijau juga banyak mengandung fosfor dan serat. Banyaknya nutrisi yang terkandung dalam kacang hijau menawarkan banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh darinya. Hal ini menjadikan kacang hijau sebagai sumber bahan makanan yang sangat penting bagi ibu hamil.

Secara umum, banyak mengkonsumsi kacang hijau dapat mengurangi resiko :
  1. Kolesterol. Kacang hijau mengandung rendah kolesterol dan tinggi dalam serat makanan terlarut. Serat makanan mengacu pada partikel makanan tertentu yang tidak dapat dicerna. Serat makanan terbagi dalam dua bentuk: larut dan tidak larut. Bentuk serat tidak larut dalam menormalkan pergerakan feses, tetapi tidak efektif menurunkan tekanan darah. Serat larut saat dicampur dengan air di dalam saluran pencernaan akan membentuk bahan seperti gel, yang membantu dalam mendukung fungsi-fungsi esensial tubuh. Makanan yang kaya akan serat larut dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dengan mendorong produksi reseptor LDL yang bertanggung jawab untuk menghilangkan kelebihan kolesterol LDL dari aliran darah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi 10 sampai 25 g serat larut per hari untuk mengurangi jumlah kolesterol LDL. Kacang hijau mengandung 1,9 g serat makanan total per cangkir. Kacang hijau dapat dikombinasikan dengan makanan lain yang kaya serat makanan untuk lebih menurunkan kadar kolesterol LDL.
  2. Diabetes. Kacang hijau memiliki indeks glisemik makanan yang rendah, yang berarti kacang adalah makanan ramah diabetes. Makanan glisemik rendah mendukung kadar gula darah yang sehat. Orang yang makan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah cenderung memiliki tingkat lemak tubuh total yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi glisemik, seperti roti tawar dan softdrink. Dalam studi terbaru, kacang hijau berperan mengurangi glukosa darah, plasma C-peptida, glukagon dan tingkat urea nitrogen dalam darah non-manusia tipe-2 penderita diabetes. Dalam studi tersebut, kecambah kacang hijau dan mantel biji kacang hijau dikonsumsi untuk total lima minggu sebelum mencapai kesimpulan.
  3. Keluhan Pasca Menopause. Kacang seperti berbagai kacang hijau mengandung nutrisi isoflavon. Isoflavon membantu mengatur aktivitas hormonal. Isoflavon termasuk kelas phytoestrogen, membuat kacang hijau bersifat estrogenik alami. Kacang hijau mengandung sekitar 495,1 ug konten fitoestrogen, membuat kacang hijau merupakan sumber fitoestrogen.
    Dalam uji coba 12-minggu, fitoestrogen ditunjukkan untuk mengurangi hot flashes (rasa panas) pada perempuan menopause yang sering mengganggu. Konsumsi 90 mg per hari akan mendapat manfaat fitoestrogen wanita pasca-menopause dalam mencegah dampak buruk dari osteoporosis dengan merangsang pembentukan tulang.
  4. Kanker Payudara. Kacang hijau dan jenis kacang lainnya mengandung protease inhibitor. Protease inhibitor memperlambat replikasi sel-sel kanker tertentu termasuk yang ditemukan pada kanker payudara. Protease inhibitor dikenal untuk memblokir dan mencegah pembentukan sel tumor.

Manfaat Air Rebusan Kacang Hijau

 Perlu anda ketahui jika khasiat dan manfaat makanan yang bernama latin vigna radiata ini tidak hilang meski dimasak/direbus sampai pecah. Rasa air rebusan / sari kacang hijau ini sangat lezat serta banyak mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral.


Selain banyak mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral, sari kacang hijau juga memiliki khasiat untuk dapat menyembuhkan penyakit seperti radang ginjal, tekanan darah tinggi, impotensi, muntaber, TBC paru-paru, keracunan (alkohol, pestisida, timah hitam), penyakit beri-beri, melancarkan pencernaan dan lain- lain.

Berikut cara membuat sari kacang hijau :
  1. 1 (satu) genggam kacang hijau.
  2. 2 (dua) gelas air bersih.
  3. Cuci bersih kacang hijau, lalu tiriskan.
  4. Masukkan kacang hijau ke dalam panci, lalu tambahkan air  dan rebus.
  5. Aduk sesekali, sampai air kacang hijau berwarna merah.
  6. Angkat, lalu saring dan dinginkan.
  7. Setelah dingin, siap untuk disajikan.
Selain direbus, ada cara lain untuk menghidangkan kacang hijau, yaitu dengan dibuat menjadi bubur. Cara ini sering digunakan untuk menghidangkan kacang hijau sebagai makanan di pagi hari (sarapan). Mengkonsumsi bubur kacang hijau di pagi hari, sangat dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat memberikan asupan gizi dan nutrisi yang sangat baik. Berikut ini cara membuat bubur kacang hijau :
  1. Cuci kacang hijau (300gr) hingga bersih. Buang ampas-nya termasuk kacang hijau yang mengapung.
  2. Rebus kacang hijau yang sudah bersih dengan air (2,5 liter) hingga matang.
  3. Rebus gula merah dengan ½ liter air sampai gula merah larut dalam air rebusan. Saring kemudian tuang ke dalam rebusan kacang hijau tadi.
  4. Masukan garam (1 sendok teh) dan daun pandan (2 lembar). Rebus sampai mendidih. Masukkan santal kental (500 ml), panaskan lagi sambil diaduk agar santan tidak pecah. Setelah matang dapat disajikan hangat-hangat.
Setiap wanita yang sedang mengandung tentu sangat mendambakan janin yang sedang dikandungnya dapat lahir dengan sehat. Hal ini dapat terpenuhi dengan memperhatikan unsur gizi dan nutrisi pada asupan makanannya. Bagi ibu hamil, dengan mengkonsumsi kacang hijau dapat memenuhi sebagian besar gizi dan nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan. Hal ini sangat penting demi kesehatan sang ibu dan janin yang dikandungnya. Karena itu bagi ibu hamil janganlah ragu-ragu untuk mengkonsumsi kacang hijau, karena sangat bermanfaat.

Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Konsumsi


Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi


A. Budaya
Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut.sikap dan tndakan individu dalam suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai, keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung homogen. Artinya, jika setiap indvidu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan dan norma kelompok, maka sikap dan prilaku mereka akan cenderung seragam. Misalnya dalam suatu masyarakat adaaturan mengenai bagaimana melakukan pernikahan sehingga laki-laki dan perempuan dapat dipisahkan sebagai suami istri. Ketika anggota mayarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyarakatyang lainnya.
Menurut” Wallendorf & Reilly dalam Mowen :1995”. Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anngota dari masyarakat tertentu.
Definisi di atas menunjukkan bahwa budaya merupakan cara menjalani hidup dari suatu masyarakat yang di transmisikan pada anggota masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya.
B. Kelas sosial dan perilaku pembelian
Dalam berperilaku, status sosial konsumen turut memainkan pengaruh. Tndakan apa yang seharusnya dilakukan konsumen sangat ditentukan oleh status sosialnya. Berikut gambaran perbedaan peran yang dimainkan oleh konsumen dengan status sosial tinggi dan status sosial rendah.
 
Kelas atas Kelas bawah
1. Kebiasaan belanja
a. as a plesure
b. mengunjungi toko yang memiliki image”high-fashion”
c. Lebih banyak mencari informasi dari media masa
d. Harga buku indikator kualitas 1.
a. Menyenangi barang masal dan diskon.
b. Memiliki informasi produk yang minim, bertindak berdasar display di toko dan info wiraniaga, suka membeli produk”on sale”.
 
2. Aktivitas waktu luang
a. Seperti: tennis, golf, menghadiri kegiatan sosial, membaca, mengikuti kegiatan sosial.
b. Lebih banyak membaca surat kabar, untuk acara TV menyukai olahraga dan drama terbaru. 2.
a. Lebih anyak melihat TV, memancing, sepak bola, angkat berat, dan dirumah.
b. Tidak banyak baca surat kabar, suka melihat opera sbun, quiz, dan komedi situasi.
3. Kepribadian
a. Punya keyakinan diri, berani mengambil resiko, memiliki pandangan yang luas.
b. Kepemilikan melambangkan “motivasi pribadi pemilik” 3.
a. Berfokus pada masa kini, dan masa lalu, pandangan yang terbatas, berorientasi pada diri dan keluarga.
b. Kepemilikan merupakan “nasib baik”

C. Pasar Konsumen dan Tingkah Laku Konsumen dalam Membeli
Pasar konsumen:
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah Laku Membeli:
1. Karakteristik yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga
6. Tempat
7. Promosi
8. Perangsang dan lain-lain.

  FaktorFaktor Budaya Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:
1. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
2. Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
3. Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
 
 faktor-faktor sosial
a. Kelompok acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang. Orang dalam kelompok acuan yang, karena keteram - pilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain
b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan te lah diteliti secara mendalam
c. Peran dan Status Peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut orangorang yang ada di sekitarnya Status: Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
 
 FaktorFaktor Pribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep diri kepribadian

• Gaya Hidup
adalah Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari seke dar kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

• Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian
karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan iden titas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.
 FaktorFaktor Psikologi
a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak
b. Persepsi Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepre tasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya: Perhatian selektif
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi distorsi selektif: Menguraikan kecenderungan orang untuk menginte pretasikan informasi dengan cara yang akan mendu kung apa yang telah diyakini Ingatan selektif: Kecenderungan dalam mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang.
c. Pengetahuan Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu Sikap: Evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten Peran Konsumen dalam Membeli  
Pemrakarsa: orang yang pertama menyarankan/mencetuskan gagasan membeli produk tertentu  Pemberi Pengaruh: Orang yang pandangan/sarannya mempengaruhi keputusan membeli  Pengambil Keputusan: Orang yang akhirnya membuat keputusan membeli  
 Pembeli: orang yang benarbenar melakukan pembelian  
 Pengguna: orang yang mengkonsumsi/menggunakan produk



 Jenis Perilaku Keputusan Pembelian: Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Perbedaan besar antara merek Tingkah laku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli yang mencari variasi Perbedaan kecil antara merek Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan Proses Keputusan Pembelian:
Penjalasan:
a. Pengenalan kebutuhan Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
b. Pencarian informasi Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi Sumbersumber informasi: Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk
c. Evaluasi alternatif Tahap ketika konsumen menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
d. Keputusan membeli Tahap, ketika konsumen benarbenar membeli produk
e. Tingkah laku pasca pembelian Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas Proses Keputusan Pembeli untuk Produk Baru Produk baru: barang atau jasa atau gagasan yang dianggap baru oleh beberapa pelanggan potensial. Produk tersebut mungkin sudah tersedia untuk beberapa waktu. Mengenali kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Membeli Tingkah Laku
Pasca Pembelian Proses yang akan dialami adalah proses adopsi: Proses mental yang dilewati individu dari pertama kali mendengar mengenai suatu inovasi sampai adopsi terakhir.
 
 Tahap-tahapnya:
a. Kesadaran: konsumen menjadi sadar akan produk baru, tetapi kurang informasi me ngenai produk tersebut.
b. Tertarik: konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c. Evaluasi: konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
d. Mencoba: Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraannya mengenai nilai produk tersebut.
e. Adopsi: konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur
Sumber :
http://rararirureroo.blogspot.com/2012/10/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html  

Pengaruh Sikap dan Perilaku


FAKTOR SIKAP DALAM PERILAKU KONSUMEN 
Definisi Sikap Konsumen
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.
Karakteristik sikap antara lain :
  1. Sikap memiliki objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media dan sebagainya. 
  1. Konsistensi sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Tetapi, walaupun mempunyai konsistensi, sikap tidak selalu harus permanen artinya sikap dapat berubah.
  1. Sikap bisa positif, negatif, dan netral.
  2. Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya.
  1. Resistensi sikap
Adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah.
  1. Persistensi sikap
Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu
  1. Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya
  1. Sikap dan situasi
Situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek. Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen berperilaku dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka.
   Fungsi-fungsi Sikap
Daniel Kazt mengklasifikasikan empat  fungsi sikap yaitu :
  1. Fungsi Utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. Jika seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan mengembangkan sebuah sikap positif terhadap produk tersebut.
  1. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
  1. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
  1. Fungsi Pengetahuan
Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali mengenai objek sikap. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.

            Model Struktural Sikap
Yang sangat penting dalam memahami peran sikap dalam perilaku konsumen adalah pengertian mengenai struktur dan komposisi sikap. Terdapat empat kategori besar model sikap, yaitu:
1)    Model Sikap Tiga Komponen
Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
a)    Komponen kognitif
Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Kepercayaan atribut tentang suatu produk biasanya dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka akan semakin mendukung keseluruhan sikap tersebut.
b)    Komponen afektif
Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.
Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah komopnen afeksi sikap. Misalnya, konsumen mengatakan ”saya menyukai produk A”. Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi afektif terhadap suatu produk. Evaluasi ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan tentang produk tersebut. Atau merupakan hasil evaluasi atau penampilan produk pada setiap atributnya.

c)    Komponen perilaku
Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap obyek atau aktivitas. Seperti keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu produk akan memperlihatkan komponen behavioral.
a)    Komponen sikap
Kompenen ini bersifat internal individu, ia berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
b)    Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut. Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilakunya.

            Tingkat Keterlibatan Konsumen
Tingkat komitmen pada sebuah sikap berhubungan dengan keterlibatan konsumen terhadap objek sikap. Konsumen lebih suka mempertimbangkan merek yang menyebabkan sikap positif yang kuat. Tingkat-tingkat keterlibatan konsumen :
1. Compliance, tingkat terendah keterlibatan
Pada tingkatan ini, sikap dibentuk konsumen atas dasar keinginanny auntuk mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman dari pihak lain. Sikap yang ada tidak dalam dan hanya bersifat permukaan saja, sehingga ketika pihak lain yang mendorongnya bersikap seperti itu tidak ada, maka sikapnya akan kembali seperti sikap yang sebenarnya. Contoh seorang anak akan memilih permen seperti anjuran orang tuanya ketika berbelanja dengan orang tuanya, tetapi ketika dengan teman-temannya ia kembali akan membeli permen karet kesukaannya.

2. Identifikasi
Pada tingkatan ini, sikap dibentuk oleh konsumen atas dasar keinginannya agar dapat menyesuaikan dengan orang lain atau kelompok. Pada tingkatan ini sikap relatif cukup sulit untuk diubah. Contoh seorang remaja membeli celana jeans merk Levi’s atas dasar keinginannya untuk mencontoh atau meniru teman-temannya yang juga mengenakan celana jeans merek tersebut. Dia berharap dengan memakai celana jeans merek tersebut akan diterima oleh teman-temannya.
3. Internalisasi , tingkat tertinggi keterlibatan
Keterlibatan tinggi karena sikap yang dibentuk telah diinternalisasi dan dianggap sebagai bagian dari sistem nilai pribadinya. Contoh seorang konsumen memiliki sikap positif terhadap makanan sereal , yang didasarkan pada keyakinannya bahwa makanan yang sehat adalah yang mengandung serat dan dia yakin bahwa sereal termasuk makanan yang banyak mengandung serat. Sikap ini sulit diubah karena sudah masuk menjadi bagian dari sistem nilai dan keyakinan individu.

            Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang berperan penting dalam pembentukan sikap, yaitu :
1. Pengaruh Keluarga
Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap maupun perilaku. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen melakukan interaksi lebih intensif dibandingkan dengan lingkungan lain. Beberapa penelitian mengungkapkan sikap konsumen terhadap produk tertentu memiliki hubungan yang kuat dengan sikap orang tuanya terhadap produk tersebut.
2. Pengalaman langsung
Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap tertentu pada individu.
3. Kelompok teman sebaya (Peer Group Influences)
Teman sebaya punya peran yang cukup besar terutama bagi remaja dalam pembentukan sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebayanya, mendorong para remaja mudah dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan sumber-sumber lainnya.
4. Pemasaran langsung
Mulai banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.
5. Kepribadian
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap.
6. Tayangan Media Massa
Media massa ini sangat penting dalam pembentukan sikap, maka pemasar perlu mengetahui media apa yang biasanya dikonsumsi oleh pasar sasarannya dan melalui media tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap positif dapat dibentuk.

Memprediksi Perilaku Dengan Sikap
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:
  1. Tingkat Keterlibatan Konsumen
Jika tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu obyek sikap tinggi (misalnya produk), maka perilakunya cenderung akan sesuai dengan sikapnya yang cenderung kuat.
  1. Pengukuran sikap
Jika pengukuran sikap valid dan reliabel dan mempunyai tingkat abstraksi yang sama dengan pengukuran perilaku serta dalam waktu yang relatif dekat atau bersamaan waktunya, maka sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
  1. Pengaruh orang lain
Orang lain yang mempunyai pengaruh kuat dalam kondisi tertentu dapat mempengaruhi sebuah sikap yang negatif menghasilkan perilaku yang positif. Contoh seorang anak tidak suka pada produk pakaian merek A, namun karena orang tua atau kakaknya mempengaruhinya untuk memlih dan membeli merek B, maka meskipun sikapnya positif terhadap merek A, namun perilakunya tidak positif.

  1. Faktor situasional
Kondisi yang mendesak dan situasi yang tidak mendukung (dalam kondisi berduka /sakit maupun gembira) seringkali menyebabkan sikap tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
  1. Pengaruh merek lain
Merek lain yang lebih unggul dalam memberikan manfaat yang diharapkan seringkali mempengaruhi hubungan sikap dengan perilaku.  Konsumen bisa memilih merek lain karena setelah dipilih dan dirasakan ternyata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
  1. Kekuatan sikap
Sikap dapat digunakan untuk memprediksi perilaku, ketika sikap tersebut sangat kuat ada pada konsumen.

Perubahan sikap dapat dilakukan melalui 5 (lima) strategi berikut :
  1. Mempengaruhi persepsi konsumen yang berkaitan dengan fungsi sikap yaitu fungsi manfaat, fungsi citra diri, fungsi nilai-nilai, fungsi pengetahuan. Agar terbentuk sikap positif pada konsumen, maka dalam mempromosikan produk sebaiknya pemasar memperhatikan aspek fungsi sikap.
  2. Menghubungkan produk dengan kelompok atau acara yang dikagumi
Sikap dihubungkan dengan sebagian atau berbagai golongan, peristiwa sosial, atau kegiatan amal tertentu.
  1. Memecahkan masalah dua sikap yang bertentangan
Para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka yang negatif terhadap produk atau merek tertentu sebetulnya tidak bertentangan dengan dengan sikap yang lain, mereka dapat dibujuk untuk merubah penilaian mereka terhadap merek tersebut ( beralih dari sikap negatif ke sikap positif ).
  1. Mengubah komponen multi atribut
Untuk mengubah sikap konsumen pemasar menambah atribut pada produknya dengan melengkapi manfaat atau hal lain yang dapat meningkatkan keunggulan produknya.
  1. Mengubah keyakinan konsumen terhadap merek pesaing
Pemasar untuk mengubah sikap konsumennya dapat membandingkan produknya dibandingkan produk lain, dengan harapan agar konsumen berubah keyakinannya/ kepercayaannya terhadap merek pesaing.

Sumber :
http://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/faktor-sikap-dalam-perilaku-konsumen/  

Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup


KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen sangat berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa Perilaku Konsumen serta relevansinya dengan strategi market dalam membentuk sebuah konsumen yang kuat dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar prosedur dalam menguasai pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan mendapatkan hati di para konsumen, hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu melakukan riset pemasaran, agar memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penjualan.
Kepribadian dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara berfikir manusia adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis yang dimiliki setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah dan memiliki sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi indikator bagi para pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran masyarakat agar mau membeli produk mereka.
Faktor-faktor lingkungan adalah suatu pola eksternal dalam mempengaruhi pola berfikir manusia dalam bersikap, yang akhirnya menjadi gaya hidup dan perilaku seseorang dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Pendapatan adalah sebuah hal pokok, yang akhirnya membentuk sebuah perilaku konsumen dalam bersikap dan juga memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang yang memiliki pendapatan besar tentu memiliki gaya hidup yang berbeda dalam menjalani sebuah kehidupannya sehingga munculah sebuah perilaku konsumerisme, yaitu pola hidup yang berlebih-lebihan dalam mengambil keputusan untuk sebuah pola yang lebih dari apa yang dibutuhkan.
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk melakukan pembelian.
Gaya hidup adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen sendiri menurut
Kepribadian dan gaya hidup merupakan marupakan salah satu dari karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen selain umur, pekerjaan, dan situasi ekonomi. Banyak konsumen yang sangat loyal dengan produk tertentu saperti minuman pepsi sehingga mereka tidak akan minum minuman bersoda lainnya selain pepsi.
Selain itu barang dan jasa juga mempunyai nilai yaitu nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai sendiri dibagi dua yaitu nilai pakai objektif dan nilai pakai subjektif. Nilai pakai objektif merupakan kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan banyak orang sedangkan nilai pakai subjektif merupakan nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda atau jasa dalam memenuhi kubutuhan pribadi pemakainya. Sementara nilai tukar juga dibagi dua yaitu nilai tukar objektif dan nilai tukar subjektif.
Teori nilai juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif dan teori nilai subjektif. Yang termasuk teori nilai objektif yaitu teori biaya produksi dari Adam smith, teori dari biaya produksi tenaga kerja dari David ricardo, teori nilai lebih dari Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey, teori nilai pasar dari Humme dan Locke.
Sementara teori nilai subjektif yang terkenal yaitu hukum Gossen 1, hukum Gossen 2, dan Carl Menger. Menurut hukum Gossen 1 nilai suatu barang bagi konsumen yang mengkonsumsinya berkurang jika semakin banyak barang tersebut dikonsumsi. Menurut hukum Gossen 2 manusia akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang sama. Menurut Menger nilai lebih ditentukan oleh faktor subjektif (kepuasan atau permintaan) dibandingkan faktor objektif (biaya produksi atau permintaan). Nilai berasal dari kepuasan manusia oleh karena kebutuhan menusia lebih banyak dari barang yang tersedia maka manusia akan memilih secara rasional diantara semua barang alternatif yang tersedia
 Sumber :
https://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup-terhadap-perilaku-konsumen/